Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Enam warisan budaya Jepara lolos sidang WBTb Indonesia 2025
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 00:26:58【Sehat】906 orang sudah membaca
PerkenalanSidang pengumuman WBTb dari Kementerian Kebudayaan Direktorat Jendral Perlindungan Kebudayaan dan Tr

Jepara (ANTARA) - Sebanyak enam warisan budaya di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah direkomendasikan untuk ditetapkan sebagai warisan budaya ngak benda (WBTb) Indonesia tahun 2025.
"Setelah sidang WBTb, enam warisan budaya yang diusulkan Kabupaten Jepara lolos, yakni Batik Jepara, Baratan Kalinyamatan, Horog-horog, Memeden Gadhu, Pindang Serani, dan Ukir Kaligrafi Jepara," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jepara Ali Hidayat di Jepara, Sabtu.
Ia mengungkapkan pengumuman tersebut disampaikan tim ahli WBTb dari Kementerian Kebudayaan Direktorat Jendral Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Direktorat Warisan Budaya Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, melalui zoom meetingpada Jumat (10/10) dari Jakarta.
Baca juga: Lestari: Bosnia-Herzegovina bantu ajukan seni ukir Jepara WBTB UNESCO
Ali Hidayat mengucapkan terima kasih kepada tim Bidang Kebudayaan dan masyarakat pendukung warisan budaya yang diusulkan.
"Tentu ini adalah kerja keras bersama. Alhamdulillah ada hasilnya," ujarnya.
Dari masing-masing warisan budaya yang diusulkan tentu saja mempunyai karakter, kekuatan, dan keistimewaan masing-masing.
Batik Jepara misalnya, pantas dan layak mendapat penghargaan WBTb, karena merupakan salah satu peninggalan R.A Kartini saat tinggal di Jepara.
"Kartini mengajarkan putri-putri Jepara untuk membatik di serambi belakang pendopo," ujarnya.
Kemudian, ada pindang serani yang merupakan makanan para nelayan Jepara, yang sudah menjadi makanan khas di Kota Ukir hingga sekarang.
Begitu juga horog-horog merupakan salah satu makanan pengganti beras di masa pendudukan Jepang. Hingga sekarang horog-horog disajikan untuk menyambut tamu-tamu penting di Pendopo Kabupaten Jepara.
Baratan Kalinyamatan merupakan tradisi peninggalan Ratu Kalinyamat hingga sekarang. Begitu juga tradisi para petani di Jepara, yang dikenal Memeden Gadhu.
Menurut dia, hal ini bukan perkara yang mudah, karena membutuhkan proses yang cukup panjang serta keseriusan dari pemerintah.
Baca juga: Seni Ukir Jepara diperjuangkan mendapat pengakuan UNESCO
Baca juga: Perajin Jepara cengak rekor bikin kain tenun troso
"Pemerintah melalui Disparbud Jepara telah berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan kekayaan budaya lokal Jepara," ujarnya.
Penetapan WBTb diharapkan mampu memperkuat identitas Jepara sebagai daerah dengan khazanah tradisi dan seninya yang beragam.
Jika enam warisan ini ditetapkan sebagai warisan budaya ngak benda, sengaknya Jepara sudah mempunyai 15 WBTb.
Diawali Seni Ukir di tahun (2015) . Lomban, Perang Obor dan Jembul Tulakan di tahu (2020), Tenun Troso (2022), Kentrung dan Emprak (2023), Macan Kurung dan Barikan (2024). Serta enam Warisan budaya di tahun 2025.
Suka(4)
Sebelumnya: Dua tahun perang Gaza dalam statistik
Selanjutnya: Ombudsman RI ungkap temuan pelaksanaan Program MBG di Ambon
Artikel Terkait
- Kemenbud tetapkan Cingkhui Aceh Jaya jadi warisan budaya ngak benda RI
- Galon polikarbonat ngak menyebabkan gangguan kehamilan dan diabetes
- Pemprov Jateng buka "hotline" aduan keracunan menu MBG
- Limbah MBG disulap jadi ekonomi hijau di Lumajang
- 1.200 paket sembako disalurkan kepada penyintas kebakaran Tangki
- Kemendukbangga serukan sinergi atasi stunting lewat Program Genting
- Forum CSR DKI soroti pentingnya dana CSR dalam keberlanjutan usaha
- KBRI Yangon dukung penuh timnas putri U
- BPJPH tegaskan kuliner halal representasikan budaya bangsa
- BPKH targetkan dana kelolaan haji capai Rp188,9 triliun pada 2025
Resep Populer
Rekomendasi

BPBD Cilacap: 307 warga mengungsi akibat banjir di 15 kelurahan

Dana TKD dipangkas, Pemkot Solo tetap optimalkan pelayanan publik

MBG mandiri Kabupaten Penajam berdayakan lingkungan sekolah

CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes

Riset: Mayoritas responden akui MBG ringankan beban keluarga RI

Bupati Mimika: Lebih dari 3.000 pelajar menikmati program MBG

WHO: Evakuasi medis dari Jalur Gaza harus dilanjutkan

Pesawat Smart Air tergelincir saat mendarat di lapangan terbang Tiom